Mengapa Kita Sebagai Muslim Tidak Perlu Meminta Penjelasan Ayat2 Taurat/PL kepada Orang Kristen ??





Sekedar info persamaan Islam dan Yahudi. Islam mengenal Tafsir bil Ma'tsur (Tafsir dng riwayat) sedangkan Yahudi mengenal Torah she be'al phe (Torah yg dilisankan). Tafsir bil Ma'tsur mengenal Isnad, sedangkan Torah she be'al phe mengenal sanah. Sanah dalam tradisi Yahudi diteruskan/diriwayatkan scr langsung periwayatannya/ disampaikan dari Rabbeinu Moshe 'alyeyv ha-shalom kemudian disampaikan kpd generasi Soferim kemudian kpd generasi Tanna'im kemudian kpd generasi Amoraim kemudian kpd generasi Saboraim dan kemudian kpd generasi Geonim. Sistem periwayatan yg bersambung ini tercatat dalam Talmud Bavli, Seder Nezikin, khususnya Masekhet/ Traktat Pirke Avot (Wisdom of the Fathers). Jadi, Rashi sbg seorang dari angkatan generasi Geonim diterima periwayatannya dalam memahami Torah. Jadi, bila Rashi menyebutkan bahwa: " Hagar bath Par'o hayetah " (Hagar adalah anak perempuan Firaun), maka ini bukan pendapat Rashi, tapi nas Torah she be 'al phe yg diterima scr langsung penjelasannya oleh Rabbeinu Mosheh tatkala di gunung Sinai.


Jadi manusia cerdas akan bisa memilih dan memilah mana pendapat yg otoritatif dan yg tdk otoritatif. Penjelasan Rabbi2 Yahudi angkatan generasi Geonim terhadap nas Torah lebih bisa dipercaya dari pada pendapat para pendeta Kristen. Mengapa? Karena PL adalah kitab agama Yahudi, sedangkan kaum Kristen hanya mendaku/mengaku-ngaku saja kitabnya orang Yahudi. Bila pulau Jawa diambil alih/diaku-aku oleh Belanda sbg bagian dari Hindia Belanda itu kolonialisme, padahal pemilik sah pulau Jawa adalah Indonesia. Kalau PL diambil alih oleh Kristen dari Judaism apakah itu kolonialisme/imperialisme kitab suci atau bukan? Yg cerdas pasti menyatakan bhw PL itu milik sah agama Yahudi dan mereka lbh tahu kitab sucinya sendiri.

-Menachem Ali-

Comments