Periode Penciptaan Bumi


Al Qur'an membenarkan dan menyempurnakan ajaran Torah di dalam TaNa"Kh.

"ALLAAH TA'ALA MENCIPTAKAN BUMI DALAM WAKTU DUA MASA"


بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ
Yang menciptakan bumi dalam dua masa

(Fushillat:9)

hari pertama, bumi belum berbentuk dan hanya dalam bentuk bahan.

Genesis 1:2 וְהָאָרֶץ הָיְתָה תֹהוּ וָבֹהוּ וְחֹשֶׁךְ עַל-פְּנֵי תְהוֺם וְרוּחַ אֱלֹהִים מְרַחֶפֶת עַל-פְּנֵי הַמָּיִם:

"we-haarets haytah tohu wavohu we-chosyekh 'al-peney tehom we ruach Elohim merachefet 'al-peney hammayim"


Genesis 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Elohim melayang-layang di atas permukaan air.

hari ketiga, terciptanya darat dan laut.

Genesis 1:10 וַיִּקְרָא אֱלֹהִים לַיַּבָּשָׁה אֶרֶץ וּלְמִקְוֵה הַמַּיִם קָרָא יַמִּים וַיַּרְא אֱלֹהִים כִּי-טוֺב



"wayiqra Elohim layyabasyah ERETS ule-miqweh hammayim qara YAMMIM wayyare Elohim ki-tov"


Genesis 1:10 Lalu Elohim menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.

=========================================================

"ALLAAH TA'ALA menciptakan gunung-gunung,dan kadar makanan nya dalam waktu EMPAT MASA"

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِّلسَّائِلِينَ [٤١:١٠


Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa.(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. [Fushillat:10]

-penciptaan Gunung-gunung-

وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا ۖ وَمِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ ۖ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [١٣:٣] 


Dan Dialah Tuhan yang membentangkan BUMI dan menjadikan GUNUNG dan SUNGAI-SUNGAI padanya. Dan menjadikan padanya semua BUAH-BUAHAN berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
 [Ar Ra'd:3]

وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ [١٦:١٥


Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, [An Nahl:15]

وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُم مَّاءً فُرَاتًا [٧٧:٢٧ 


dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar? [Al Mursalat:27]

وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا [٧٨:٧


 dan gunung-gunung sebagai pasak?, [An Naba:7] 

وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا [٧٩:٣٢


Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, [An-Nazi'at:32]

dan di dalam TaNa"Kh

Psalms 65:7 (6) מֵכִין הָרִים בְּכֹחוֺ נֶאְזָר בִּגְבוּרָה:

"mekhin hariym be-khocho neezar bigvurah"

Psalms 65:6 Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;

Psalms 147:8 הַמְכַסֶּה שָׁמַיִם בְּעָבִים הַמֵּכִין לָאָרֶץ מָטָר הַמַּצְמִיחַ הָרִים חָצִיר
:
"hamkhasseh syamayim be'avim hammekhin laarets mathar hammatsmiycha harim chatsir"



Psalms 147:8 Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.

di dalam TaNa"Kh tidak dijelaskan mengenai penciptaan gunung itu hari apa, yang pasti itu terjadi ketika terciptanya darat dan lautan,sebab kita mengetahui bahwa gunung ada yang di darat dan juga ada yang di dalam laut.

dan juga ALLAH TA'ALA Menjadikan segala makanan sesuai kadar penduduknya..

pada hari ketiga, ALLAH TA'ALA menciptakan segala makanan manusia dan fauna sesuai kadarnya masing-masing.

di darat ada makanan berupa biji-bijian dan tanaman,dan juga di lautpun ada terciptakan hewan-hewan yang bisa menjadi makanan bagi manusia maupun hewan karnivora (pemakan daging).

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:١٤] 


Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. 

[An Nahl:14]

dan juga tumbuh-tumbuhan di darat

وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ [٦:٩٩



Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. [Al An'aam:99]

Hari ke 3.
air yang di bawah langit mengering dan berkumpul kepada satu tempat,yang kering dinamakan "erets" yaitu darat,dan tempat air yang berkumpul itu dinamakan "Yammim" yaitu laut.
menciptakan segala tumbuh-tumbuhan,baik biji-bijian maupun pepohonan. (beresyit:1:9-13).
-----------


matahari dan bulan, bukanlah makanan, akan tetapi merupakan suatu kebutuhan makhluk baik itu manusia maupun hewan,ketika matahari menyingsing baik manusia dan fauna mencari karunia ALLAH, dan pada malam hari mereka semua beristirahat (walaupun sebagian hewan dan manusia juga ada mencari nafkah pada malam hari,contoh berburu dan mencari ikan di laut).

فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ [٦:٩٦] 
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [Al An'am:96]

hari ke 4.
diciptakan-nya matahari dan bulan, untuk memisahkan siang dan malam,serta bintang-bintang, juga berguna untuk mengetahui tahun,bulan dan hari-hari bagi makhluk. (beresyit:1:14-19)

#####################
menciptakan segala hewan di sungai maupun di laut,dan juga di udara, kedua komunitas ini saling bergantung atau menjadi rantai makanan.

burung di udara bisa memakan ikan di sungai, dan burung di sungai bisa di makan oleh buaya, dan seterusnya.

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:١٤]


 Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. 

[An Nahl:14]

dan juga

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِّن مَّاءٍ ۖ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [٢٤:٤٥] 



Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 [An Nur:24]

penjelasan lebih padat kita kutip

«والله خلق كل دابة» أي حيوان «من ماءٍ» نطفة «فمنهم من يمشي على بطنه» كالحيات والهوام «ومنهم من يمشي على رجلين» كالإنسان والطير «ومنهم من يمشي على أربع» كالبهائم والأنعام «يخلق الله ما يشاء إن الله على كل شيء قدير».
[تفسير الجلالين

(Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan) maksudnya makhluk hidup (dari air) yakni air mani (maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya) seperti ulat dan binatang melata lainnya (dan sebagian berjalan dengan dua kaki) seperti manusia dan burung (sedangkan sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki) seperti hewan liar dan hewan ternak. (Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu). [Tafsir Jalalayn]

penjelasan Syaikh Quraisy Shihab Hafidzahullaahi ta'ala

Allah adalah Pencipta segala sesuatu dengan kehendak-Nya. Dia menciptakan semua jenis hewan dari asal yang sama yaitu air. Maka tidak satu pun hewan yang tidak memerlukan air. Kemudian dijadikanlah hewan-hewan itu bervariasi dari segi jenis, potensi dan perbedaan-perbedaaan lainnya. Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya seperti ikan, dan binatang merangkak lainnya. Sebagian lainnya berjalan di atas kedua kakinya seperti manusia dan burung. Ada pula jenis hewan yang berjalan di atas empat kaki seperti binatang-binatang. Allah menciptakan makhluk yang dikehendaki-Nya dengan cara bagaimana pun untuk menunjukkan kekuasaan dan pengetahuan-Nya. Dia adalah Dzat yang berkehendak memilih dan Mahakuasa atas segala sesuatu(1). (1) Air yang dimaksud dalam ayat di atas adalah air kehidupan atau air yang mengandung anasir-anasir spermatozoa. Ayat ini tidak hanya mendahului ilmu pengetahuan dalam menerangkan kejadian manusia dari setetes air seperti disebut dalam ayat 5 dan 6 surat al-Thâriq, bahkan juga telah mendahului ilmu pengetahuan dalam menerangkan bahwa setiap makhluk hidup di atas bumi berkembang biak melalui sperma, meskipun bentuk dan ciri sperma yang ada pada masing-masing makhluk itu berbeda. Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, ayat ini mengandung penafsiran ilmiah bahwa air merupakan sarana terpenting dalam kejadian setiap makhluk. Ambillah contoh, misalnya, kandungan air dalam tubuh manusia yang mencapai 70% dari berat tubuhnya. Ini berarti, seseorang yang mempunyai berat badan 70 kg, di dalam tubuhnya terkandung sekitar 50 kg air. Kejadian manusia dan besarnya kandungan air di dalam tubuh, sebagaimana disebutkan di atas, belum diketahui sebelum al-Qur'ân diturunkan. Bagi manusia, air lebih penting dari makanan. Seseorang mungkin dapat bertahan hidup selama 60 hari tanpa makan. Tetapi tanpa air, manusia diperkirakan hanya mampu bertahan 3 sampai 10 hari. Selain itu, air adalah asal mula terbentuknya darah, cairan limpa, cairan sumsum, kencing, air mata, air liur, air empedu, susu dan seluruh cairan yang ada di sendi. Airlah yang menyebabkan tubuh manusia menjadi lentur. Kalau saja tubuh seseorang kehilangan 20% air, maka ia tidak akan dapat bertahan hidup. Demikian pula, air dapat berfungsi melarutkan bahan-bahan makanan setelah dikunyah dan ditelan. Di samping itu ia juga dapat melarutkan sisa-sisa proses metabolisme melalui kencing dan keringat. Demikianlah, air menjadi bagian terbesar dan terpenting dalam tubuh manusia. Karena itu dapat dikatakan bahwa setiap makhluk hidup, sebagaimana dijelaskan ayat ini, diciptakan dari air. [Muhammad Quraish Shihab et al.]

hari ke 5. diciptakan-nya makhluk yang menghuni air baik di lautan maupun sungai,yaitu segala hewan yang hidup di dalam air, baik ikan dll.
dan juga diciptakan nya segala burung-burung di udara. (beresyit:1:20-23)

dan juga segala makhluk melata di muka bumi

hari ke 6.
diciptakan-nya segala makhluk melata di muka bumi,baik itu ternak maupun yang liar. juga diciptakan nya Nabi Adam A"S (Beresyit:1:31)

############################


"ALLAAH TA'ALA Menciptakan dan Menjadikan langit dalam waktu dua masa"

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ [٤١:١١] 



Kemudian Dia Istiwa di langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". 

hari ke 2.
diciptakan Raqi'a (Cakrawala), memisahkan antara air yang diatas dan dibawah, Raqi'a diatas itu dinamakan "syamayim" (langit). (beresyit:1:6-8)

artinya langit sebelumnya sudah ada, namun masih berupa dukhan atau asap, kemudian Dia menciptakan

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ [٤١:١٢


Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [Fushilat:12]

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ [٢:٢٩


Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia ber-istiwa di langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al Baqarah:29] 

pada hari ke 4 diciptakan-Nya matahari dan bulan, untuk memisahkan siang dan malam,serta bintang-bintang, juga berguna untuk mengetahui tahun,bulan dan hari-hari bagi makhluk. (beresyit:1:14-19)

Genesis 1:14 וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים יְהִי מְאֹרֹת בִּרְקִיעַ הַשָּׁמַיִם לְהַבְדִּיל בֵּין הַיּוֺם וּבֵין הַלָּיְלָה וְהָיוּ לְאֹתֹת וּלְמוֺעֲדִים וּלְיָמִים וְשָׁנִים:

"wayomer Elohim Yehi me-orot bi-reqi'a hassyamayim le-havdiyl beyn hayyom uveyn hallaylah we-hayu le-otot ule-mo'adim uleyamim wesyanim"

Genesis 1:14 Berfirmanlah Elohim: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,

Genesis 1:15 וְהָיוּ לִמְאוֺרֹת בִּרְקִיעַ הַשָּׁמַיִם לְהָאִיר עַל-הָאָרֶץ וַיְהִי-כֵן:


"wayehi le-meorot bi-reqi'a hassyamayim le-haiyr 'al-haarets wayehi khen"
Genesis 1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.

Genesis 1:16 וַיַּעַשׂ אֱלֹהִים אֶת-שְׁנֵי הַמְּאֹרֹת הַגְּדֹלִים אֶת-הַמָּאוֺר הַגָּדֹל לְמֶמְשֶׁלֶת הַיּוֺם וְאֶת-הַמָּאוֺר הַקָּטֹן לְמֶמְשֶׁלֶת הַלַּיְלָה וְאֵת הַכּוֺכָבִים:

"wayya'as Elohim et-syeney ha-meorot hagedolim et-hammaor haggadol le-memsyelet hayyom we-et hammaor haqqathon le-memsyelet hallaylah we-et hakokhavim"

Genesis 1:16 Maka Elohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar (MATAHARI) untuk menguasai siang dan yang lebih kecil (BULAN) untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

Genesis 1:17 וַיִּתֵּן אֹתָם אֱלֹהִים בִּרְקִיעַ הַשָּׁמָיִם לְהָאִיר עַל-הָאָרֶץ:


"wayyiten otam Elohim bi-reqi'a hasyamayim lehair 'al haarets"
Genesis 1:17 Elohim menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,

Genesis 1:18 וְלִמְשֹׁל בַּיּוֺם וּבַלַּיְלָה וּלְהַבְדִּיל בֵּין הָאוֺר וּבֵין הַחֹשֶׁךְ וַיַּרְא אֱלֹהִים כִּי-טוֺב:


"we-limsyol bayyom uvallaylah ule-havdil beyn haor uveyn hachosyekh wayyaree Elohim ki-tov"
Genesis 1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.

matahari,bulan dan bintang-bintang.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ [٧:٥٤]


Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia ber-istiwa di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [Al A'raff:54]

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ [١٦:١٢



Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), [An Nahl:12]

fungsi matahari dan bulan ,agar kita mengetahui waktu,hari dan tahun.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ [١٠:٥] 



Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. [Yunus:5]


fungsi bintang-bintang bagi kita

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ [٦:٩٧] 


Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. [Al An'aam:97]

demikianlah periode yang cukup singkat dari ayat-ayat Qur'an, yang jelas MEMBENARKAN BAHKAN LEBIH MENYEMPURNAKAN Informasi daripada di dalam Torah tertulis.

dan satu ayat lagi yang sangat menegaskan paralelnya antara Al Qur'an dan Torah tertulis

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ [٢١:٣٠]

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [Al Anbiya:30]


«أوَلم» بواو وتركها «يرَ» يعلم «الذين كفروا أن السماوات والأرض كانتا رَتقاً» سدا بمعنى مسدودة «ففتقناهما» جعلنا السماء سبعاً والأرض من سبعاً، أو فتق السماء أن كانت لا تمطر فأمطرت، وفتق الأرض أن كانت لا تنبت فأنبتت «وجعلنا من الماء» النازل من السماء والنابع من الأرض «كل شيء حي» من نبات وغيره أي فالماء سبب لحياته «أفلا يؤمنون» بتوحيدي.
[تفسير الجلالين

(Apakah tidak) dapat dibaca Awalam atau Alam (melihat) mengetahui (orang-orang yang kafir itu, bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu merupakan suatu yang padu) bersatu (kemudian Kami pisahkan) Kami jadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis pula. Kemudian langit itu dibuka sehingga dapat menurunkan hujan yang sebelumnya tidak dapat menurunkan hujan. Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan tetumbuhan, yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkannya. (Dan daripada air Kami jadikan) air yang turun dari langit dan yang keluar dari mata air di bumi (segala sesuatu yang hidup) tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya, maksudnya airlah penyebab bagi kehidupannya. (Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?) kepada keesaan-Ku. [Tafsir Jalalayn]


Apakah orang-orang kafir itu buta hingga tidak melihat bahwa langit dan bumi pada awalnya penciptaannya adalah satu kesatuan dan saling melekat satu sama lain, lalu--dengan kekuasaan Kami--masing-masing Kami pisahkan? Tidak melihat pulakah mereka bahwa dari air yang tak mengandung kehidupan Kami dapat membuat segala sesuatu menjadi hidup? Lalu, setelah itu mereka tetap juga membangkang dan tidak percaya bahwa tiada Ilah selain Kami?(1). (1) Ayat ini mengungkap konsep penciptaan planet, termasuk bumi, yang belakangan dikuatkan oleh penemuan ilmu pengetahuan mutakhir dengan teori-teori modernnya. Dalam konsep itu dinyatakan bahwa pada dasarnya bumi dan langit merupakan satu kesatuan yang bersambungan satu sama lain. Kenyataan itu pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan mdern dengan sejumlah bukti yang kuat. Kata al-fatq pada ayat ini berarti 'pemisahan', yaitu pemisahan bumi dari langit yang sebelumnya menyatu. Ini pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Ada beberapa teori yang dapat mengungkap sejumlah gejala berkaitan dengan hal ini tetapi tidak dapat mengungkap beberapa gejala yang lain. Hal ini membawa kita kepada satu kesimpulan: tidak ada satu teori pun yang paling akurat dan disepakati oleh seluruh ahli. Namun demikian, berikut ini ada baiknya kalau kita melihat dua dari sejumlah teori itu, sebagai contoh. Teori pertama, berkaitan dengan tercpitanya tata surya, menyebutkan bahwa kabut di sekitar matahari akan menyebar dan melebar pada ruangan yang dingin. Butir-butir kecil gas yang membentuk kabut akan bertambah tebal pada atom-atom debu yang bergerak amat cepat. Atom-atom itu kemudian mengumpul, akibat terjadinya benturan dan akumulasi, dengan membawa kandungan sejumlah gas berat. Seiring dengan berjalannya waktu, akumulasi itu semakin bertambah besar hingga membentuk planet-planet, bulan dan bumi dengan jarak yang sesuai. Penumpukan itu sendiri, seperti telah diketahui, mengakibatkan bertambah kuatnya tekanan yang pada gilirannya membuat temperatur bertambah tinggi. Dan pada saat kulit bumi mengkristal karena dingin, dan melalui proses sejumlah letusan larva yang terjadi setelah itu, bumi memperoleh sejumlah besar uap air dan karbon dioksiada akibat surplus larva yang mengalir. Salah satu faktor yang membantu terbentuknya oksigen yang segar di udara setalah itu adalah aktifias dan interaksi sinar matahari melalui asimilasi sinar bersama tumbuhan generasi awal dan rumput-rumputan. Teori kedua, berkenaan dengan terciptanya alam raya secara umum yang dapat dipahami dari firman Allah Swt. : "…anna al-samâwâti wa al-ardla kânatâ ratqan…" yang berarti bahwa bumi dan langit pada dasarnya tergabung secara koheren sehingga tampak seolah satu massa. Hal ini sesuai dengan penemuan mutakhir mengenai teori terjadinya alam raya. Menurut penemuan itu, sebelum terbentuk seperti sekarang ini, bumi merupakan kumpulan sejumlah besar kekuatan atom-atom yang saling berkaitan dan di bawah tekanan sangat kuat yang hampir tidak dapat dibayangkan oleh akal. Selain itu, penemuan mutakhir itu juga menyebutkan bahwa semua benda langit sekarang beserta kandungan-kandungannya, termasuk di dalamnya tata surya dan bumi, sebelumnya terakumulasi sangat kuat dalam bentuk bola yang jari-jarinya tidak lebih dari 3. 000. 000 mil. Lanjutan firman Allah yang berbunyi "…fa fataqnâhumâ…" merupakan isyarat tentang apa yang terjadi pada cairan atom pertamanya berupa ledakan dahsyat yang mengakibatkan tersebarnya benda-benda alam raya ke seluruh penjuru, yang berakhir dengan terciptanya berbagai benda langit yang terpisah, termasuk tata surya dan bumi. Sedangkan ayat yang berbunyi "wa ja'alnâ min al-mâ'i kulla syay'in hayyin" telah dibuktikan melalui penemuan lebih dari satu cabang ilmu pengetahuan. Sitologi (ilmu tentang susunan dan fungsi sel), misalnya, menyatakan bahwa air adalah komponen terpenting dalam pembentukan sel yang merupakan satuan bangunan pada setiap makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedang Biokimia menyatakan bahwa air adalah unsur yang sangat penting pada setiap interaksi dan perubahan yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Air dapat berfungsi sebagai media, faktor pembantu, bagian dari proses interaksi, atau bahkan hasil dari sebuah proses interaksi itu sendiri. Sedangkan Fisiologi menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan agar masing-masing organ dapat berfungsi dengan baik. Hilangnya fungsi itu akan berarti kematian. [Muhammad Quraish Shihab et al.]

perhatikan kalimat pertama ini

"langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya"

hal ini diterangkan di dalam Torah tertulis,
bahwasanya dahulu langit dan bumi itu adalah satu yaitu Raqi'a/Jalad (cakrawala)

Genesis 1:6 וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים יְהִי רָקִיעַ בְּתוֺךְ הַמָּיִם וִיהִי מַבְדִּיל בֵּין מַיִם לָמָיִם:


"wayyomer Elohim Yehi Raqi'a betokh hammayim wayhi mavdil beyn mayim la mayim"


Genesis 1:6 Berfirmanlah Elohim: "Jadilah Raqi'a di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."

lalu ayat berikutnya menjelaskan bahwa Raqi'a ini dipisahkan di atas dan di bawah, diatas adalah terciptanya Langit dan dibawah adalah bumi (terdiri dari darat dan lautan)

Genesis 1:7 וַיַּעַשׂ אֱלֹהִים אֶת-הָרָקִיעַ וַיַּבְדֵּל בֵּין הַמַּיִם אֲשֶׁר מִתַּחַת לָרָקִיעַ וּבֵין הַמַּיִם אֲשֶׁר מֵעַל לָרָקִיעַ וַיְהִי-כֵן:


"wayya'as Elohim et-haraqi'a wayyavdel beyn hammayim asyer mittachat laraqi'a uveyn hammayim asyer me'al laraqi'a wayehi-khen"


Genesis 1:7 Maka Elohim menjadikan cakrawala (Raqi'a) dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala (Raqi'a) itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.

Genesis 1:8 וַיִּקְרָא אֱלֹהִים לָרָקִיעַ שָׁמָיִם וַיְהִי-עֶרֶב וַיְהִי-בֹקֶר יוֺם שֵׁנִי:


"wayyiqra Elohim laraqi'a syamayim wayehi-'erev wayehi-boqer yom syeni"


Genesis 1:8 Lalu Elohim menamai cakrawala itu langit (Syamayim/Samaai). Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.

Genesis 1:9 וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים יִקָּווּ הַמַּיִם מִתַּחַת הַשָּׁמַיִם אֶל-מָקוֺם אֶחָד וְתֵרָאֶה הַיַּבָּשָׁה וַיְהִי-כֵן:


"wayyomer Elohim yiqqawu hammayim mittachat hassyamayim el-maqom Echad we-teraeh hayyabasyah wayehi khen"


Genesis 1:9 Berfirmanlah Elohim: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.

Genesis 1:10 וַיִּקְרָא אֱלֹהִים לַיַּבָּשָׁה אֶרֶץ וּלְמִקְוֵה הַמַּיִם קָרָא יַמִּים וַיַּרְא אֱלֹהִים כִּי-טוֺב:


"wayyiqra Elohim layyabasyah ERETZ ulemaqweh hammayim qara mayyim wayyare Elohim ki-tov"


Genesis 1:10 Lalu Elohim menamai yang kering itu darat (Erets/Ard), dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut (Mayyim/Bahaaron). Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.

kalimat kedua yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah

Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. 

Nabi Muhammad S"A"W menegaskan dalam sabda beliau...

كل شيء خلق من الماء
روه ابن حبان
“Segala sesuatu diciptakan dari air” (H.R. Ibn Hibban)

dan hal ini juga tertulis di dalam Torah tertulis,bahwa padamulanya ALLAH AZZA WAJALLA menciptakan langit dan bumi, Ruach Elohim (Arsy-Nya/Singgasana-Nya di atas air) itu bermakna bahwasanya air adalah ciptaan yang pertama ALLAH AZZA WAJALLA ciptakan.

Genesis 1:2 וְהָאָרֶץ הָיְתָה תֹהוּ וָבֹהוּ וְחֹשֶׁךְ עַל-פְּנֵי תְהוֺם וְרוּחַ אֱלֹהִים מְרַחֶפֶת עַל-פְּנֵי הַמָּיִם:
"we-haarets hayetah tohu wavohu we-chosyekh 'al-peney tehum we-Ruach Elohim me-rachefet 'al-peney hammayim"

Genesis 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Elohim (Arsy-Nya) melayang-layang di atas permukaan air.


ורוח אלהים מרחפת
כסא הכבוד עומד באויר
ומרחף על פני המים


we-Ruach Elohim merachefet::
kise hakavod 'omed ba-avir
u-merachef 'al peney hammayim
"dan Ruach Elohim Merachefet"
"Tahta kemuliaan,yang berdiri di angkasa, dan bergerak di permukaan samudera raya"


ALLAH AZZA WAJALLA Berfirman di dalam Qur'an.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ [١١:٧]

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". [Hud:7]

secara Ilmiah Al Qur'an adalah kebenaran... dan secara meneliti hubungan Al Qur'an dengan pewahyuan sebelumnya, Al Qur'an telah membenarkan dan menyempurnakan ajaran-ajaran Para Nabi 'alayhim salaam.

kami tidak bisa menuliskan semua ayat-ayat mengenai penciptaan di dalam Qur'an kita, karna penjelasan Al Qur'an adalah ilmiah dan sangat lengkap, sehingga apa yang dijelaskan di dalam Torah tertulis adalah sepertiga dari penjelasan di dalam Qur'an mengenai penciptaan langit dan bumi dalam enam masa ini.

jadi lucu kalau ada yang berpikiran Al QUR'AN Menjiplak TORAH milik yahudi ini, karna dari segi penjelasan penciptaan, walaupun di dalam Qur'an, kitab kita tidak dijelaskan dengan kronologi tapi membuktikan bahwa kitab ini adalah berisi Firman-Firman ALLAH TA'ALA.
sumber pengetahuan ilmu dan iman, yang isi-nya tidak tersentuh dengan pengetahuan manusia, melainkan pengetahuan dari-Nya.

Comments